Khodam
Rabu, 14 Mei 2008

Khodam itu arti bahasanya adalah pembantu, pendukung, pelayan. Raja
Saudi sering menyebut dengan Khodimul Haramain, artinya pelayan Dua
Tanah Suci, Makkah dan Madinah. Kemudian berkembang istilah itu dalam
Ilmu Hikmah, yang lahir dari Mukasyafah para Wali, dengan sedikit
membuka rahasia Asma Allah, Ayat Al-Qur'an dan huruf-huruf. Dan
disebutkan bahwa setiap huruf dari setiap surat Al-Qur'an itu ada
khadamnya, para Malaikat.

Tetapi jika niatnya salah, bukan niatnya karena Allah, karena hawa
nafsu maka pengaruh nur yang diserap hawa nafsu menimbulkan api, yang
kemudian diikuti oleh khadam Jin yang muslim. Dan semakin gelap lagi,
muncul berbagai kegiatan sihir yang memanfaatkan kegelapan nafsu
manusia bahkan atas nama kebajikan..

Karena itu para Ulama menganjurkan agar ketika seseorang diberi bakat
mendalami Ilmu Hikmah hendaknya ia berthariqat lebih dahulu, agar ilmu
itu ada manfaat dan barokahnya. Mereka yang sudah berthariqat saja
ketika punya kehebatan ilmu hikmah bisa sombong dan sok jagoan,
apalagi yang tidak berthariqat, nantinya malah terjerumus pada khadam
Jin.

Niat mendalami ilmu Hikmah benar-benar lillahi Ta'ala, bukan untuk
popularitas, atau misalnya biar saya bisa menolong orang banyak, tapi
ujung-ujungnya adalah kebanggaan diri sendiri. Nah nanti semua pahala
anda malah terhapus. Hati-hati di akhir zaman ini banyak bisnis ilmu
hikmah, atau lainnya, dengan alasan syiar atau dakwah, dan menganggap
aktivitasnya mulia, padahal begitu hina jiwanya.

Jika Ilmu kanuragan dan hikmah itu tidak benar-benar tulus dan
didasari jiwa ruhani yang suci, malah akan menjadi penghalang Nur
Allah pada diri anda, sehingga anda bisa terhijab.

Apalagi jika ilmu itu Khadamnya Jin, pasti berpengaruh pada
kepribadian anda. Misalnya orang yang memegang ilmu-ilmu itu cenderung
jagoan, sombong, tidak mau diungguli, tidak mau duduk sama rendah.
Ekspressi kepribadiannnya tidak bercahaya, cenderung mementingkan
nafsunya, walau pun ucapan-ucapannya baik, kegiatannya religius

Label:

 
posted by LAMPAH DIRI at 15.29 | Permalink


0 Comments:






~ [ perguruan kekeluargaan lampah diri ] ~